-->

2012/06/30

banyak cara

Benar...ternyata memang banyak cara yang dapat dilakukan agar konsumen mau menginjakkan kakinya ke `lapak ` kita....
asal itu tidak melanggar aturan dan tidak merugikan orang lain... jalankan saja...

Misalnya saja salah satu supermarket milik perusahaan ternama di kota tempat saya tinggal. Sebut saja nama perusahaannya Kokutetsu. Kokutetsu memiliki usaha diberbagai bidang misalnya kereta api dalam kota, penyewaan apartemen, dan yang paling dekat dengan saya ada supermarketnya, Kokutetsu Store (KS). Sengaja saya memakai nama samaran untuk toko ini karena saya bukan dari pihak marketing mereka. Saya tulis cerita ini karena menurut saya ini baik untuk di bagikan .

Yang saya liat begitu menarik adalah harga di KS bila dibandingkan supermarket lain sedikit mahal. Selain memang bagunan store yag megah, AC yg lebih dingin, maupun penampilan sayur yang lebih segar bersih dan elegan dibanding toko lain maka tak heran lah harganya pun menyesuaikan.

Empat tahun yang lalu saya pernah bekerja part time di store ini. Dibagian hall. Tugasnya mengisi barang di rak-rak bila sudah hampir kosong, merapihkan dan karena saya kerjanya sore maka  diwaktu waktu yang telah ditentu saya harus menempeli barang-barang tertentu dengan stiker  diskon. Sampai sampai ada beberapa langganan yang sudah tak segan bertanya `Belum didiskon mba?` kalau liat saya di hall... hehehhe ....

Walau berjilbab alhamdulillah saya beruntung. Manager toko memperbolehkan saya menggunakan jilbab saya walau bekerja di hall. Tau diri saya dan tak mau bikin banyak masalah saya pilih warna hitam pekat mirip rambut biasa kan.... lalu saya pun harus memakai kain segitiga diatas jilbab saya. Sementara pekerja lain memakai kain segitiga itu langsung diatas rambut mereka.

 Yang menarik buat saya dengan bekerja berjilbab begini adalah wajah-wajah kaget pembeli. Seperti biasa bila ada pembeli yang mendeket saya harus berucap `irasshaimaseeeee` artinya selamat datang.... dan bila mereka beranjak menjauh dari saya (mau membeli atau tidak ) saya tetap berkewajiban berucap `arigatou gozaimasu` pasti semua sudah tau artinya ^^.

Kenapa Mereka sering terlihat kaget???
Biasanya pembeli di Jepang sudah tidak perduli bila diucapkan selamat datang maupun terimakasih... menurut pembeli (dan menurut saya bila sedang menjadi pembeli di toko lain) itu sudah kewajiban pekerja. Seperti pekerja lain saya pun mengucapkan hal yang sama sebisa mungkin logat-logatnya pun mirip dengan orang Jepang aseeeliii... nah klo hanya mendengar suara saya mereka kira orang jepang biasa.... giliran mereka melihat saya dan saya berjilbab mereka sering terlihat kaget ^^. Ada bebera langganan yag sudah tau saya sering datang hanya untuk menyapa saya bukan untuk berbelanja... sempat suatu waktu saya dikasih gantungan kunci oleh pelanggan (mba -mba sepertinya usianya ga jauh beda dengan saya) Katanya `Terima ya oleh oleh buat kamu...makasih ya tiap hari sudah diskonin makanan heheheh` sambil berlalu....sementara saya bengong deh.... dan baur bisa bilang terimakasih besoknya^^.

Makanya saya sering kesal melihat waitress di supermarket di Ind yang santai sekali bekerjanya. masih sempat bergerombol dan tak pernah memberi salam. Apalagi mereka yg di mesin cashier kadang tanpa senyum bahkan tanpa ucapan terimakasih. Jadi kalau baru sehari dua hari mudik biasanya suka ikutan kesel hehehehe... 


Mba-mba yang bekerja di cashier di KS lain lagi ceritanya, sudah pasti saat melihat kita mereka sudah sibuk bilang selamat datang....sepaket dengan membungkuk.... menghitung barang belanjaan kita dengan mendekatkan barcode barang ke alat sensor lalu menyebutkan harganya satu satu, bila ada yang didiskon mereka pun harus menyebutkan harga setelah didiskon (hahah klo ini menurut saya kurang perlu ...karena kadang-kadang belanjaan saya diskonan semua.... hihihi suka malu di denger yang lain...walaupun sepertinya pada ga perduli ). Setelah selesai menghitung maka transaksi pun berjalan. yang saya salut adalah bila ada pembeli lanjut usia petugas cashier tidak segan membawakan belanjaan pembeli ke meja khusus untuk pembeli merapihkan barang belanjaan ke kantong/ecobag pembeli.

Ah walau sedikit mahal... sangat puas dengan pelayanan KS yang sebenarnya hampir standar dengan pelayanan supermarket lainya.

Satu lagi cara KS menyenangkan pembelinya adalah dengan menyediakan tanki air ion khusus untuk dikonsumsi pembeli secara gratis.
Hampir disemua KS diletakkan mesin yang sama. Tapi april tahun ini KS membangun satu gedung baru..jadi tempat tinggal saya dikelilingi 3 KS dari berbagai arah...sangat membantu saya sekali dalam berbelanja... ^^ Nah mesin air di KS baru ini pun lebih canggih... jadilah saya mesti mempelajari nya lgi ^^
Hari pertama gagal terus sampe beberapa kali hihihi.... ^^
berikut saya paparkan si mesin

pertama kita harus memasukkan kartu anggota KS. Kartu dibuat gratis, dan dapat dipergunakan sebagai poin card. Poin yang terkumpul bisa di tukar dengan kupon dan nantinya kupon tersebut bisa dipakai berbelanja. Penukaran sikupon pun harus dikerjakan sendiri oleh pembeli menggunakan mesin tertentu .

setelah memasukkan poin card kita diminta memilih menyesuaikan ukuran botol kita... kebetulan punya saya isi 4 liter maka saya harus pencet 4L

pintu untuk memasukkan botol terbuka....masukkanlah botolnya ^^






setelah botol dimasukkan.... maka simesin akan menuangkan air ....eittts saya kaget...kok cuma sedikit.....
setelah dibaca dilayar mesin... katanya air ini untuk penyucian botol saja... jadi botol yang terisi sedikit air itu harus dikeluarkan, goncang-goncangkan botolnya lalu dibuang airnya dan masukkan kembali untuk pengisian air yang sebenernya.
lihat di kanan atas... ada laci kecil untuk penyimpanan tutup botol....sangattt detail dan memperhatikan kebutuhan konsumen ya ^^











Bila proses sudah benar maka akan ada gambar berapa persen botol kita terisi...tinggal tunggu gambar botol dilayar terisi penuh, dan ada gambar seorang wanita menunduk berucap arigatou gozaimasu..... baru deh botol kita bisa dikeluarkan....^^

Di supermarket lain pun ada mesin pengisian air seperti ini tapi tak secanggih ini dan  masih ada yang memasang harga alias tidak gratis... tapi memang tak mahal sih.

Selain mesin seperti ini KS juga menyediakan tong tong pembuangan sampah untuk recycling.

sangat membantu sekali buat saya yang punya apartemen sempit... ^^
botol,tetrapack dan torey bekas belanja harus dicuci bersih dikeringkan baru deh bisa dibuang agar nantinya bisa langsung dijadikan bahan recycling. Hasilnya biasanya di sumbangkan kenegara-negara miskin. laporannya biasa ditempel di dinding supermarket.

Di KS terbaru yang baru buka april kemaren malah sudah ada tong penampung baju bekas dan kertas bekas yang setau saya belum ada disupermarket mana pun di kota saya.....

ternyata memang banyak cara untuk `memamnggil `kembali konsumen untuk berbelanja di toko kita.....dan tentu saja itu pun menyenangkan konsumen.... ^^





2012/06/26

sepucuk surat



Lagi lagi buat saya ini pengalaman yang memperkaya batin saya. Mungkin di mata orang lain saya agak berlebihan tapi sungguh saya terharu. 

Sejak akhir maret tahun ini saya diminta teman untuk menggantikannya mengajar Bahasa Indonesia. karena ini sifatnya voluntir jadi harga bayarannya pun tak semahal bila kita mengajar di sekolah bahasa atau di tempat kursus bahasa asing. Saya sih tidak begitu peduli. Alasan utama saya menerima tawaran teman saya adalah dengan mengajar bahasa Indonesia kepada orang Jepang artinya disaat bersamaan saya harus terus menguprade kemampuan Bahasa Jepang saya, dan  lebih tepatnya saya belajar mengajar.

Karena sifatnya voluntir pula maka hubungan saya dan murid tanpa perantara lembaga khusus. Pembayarannya pun dilakukan dengan berbagai cara. Saya bebaskan kepada murid-murid dan mengikuti aturan lama dari teman saya.


Belajar mengajar dilakukan hanya seminggu sekali maka  ada yang membayar saya full diawal bulan dan ada pula yang membayar saya tiap kali les selesai. 

Minggu lalu, salah satu murid saya lupa menyerahkan pembayaran les kepada saya. Ditengah jalan saya sempat ingat tapi sudah lah minggu depan pun kami akan bertemu, Jadi saya pun tak ambil pusing. 


Dua hari berselang, ada sepucuk surat di kotak pos saya. Di jaman serba internet begini sudah lama rasanya tak menerima surat tulisan tangan.  Saya buka tanpa melihat pengirimnya ...hehe saking penasarannya. ^^ 


Ternyata,,, surat dari murid saya... dia selipkan uang les yang lupa dia serahkan dua hari yang lalu. Bukan uangnya yang membuat saya terharu... dalam suratnya yang singkat berisi permintaan maaf karena ia lupa menyerahkan uang bayaran les. Padahal menurut saya minggu depan pun bisa, tak perlu sampai menulis surat dan mengirimkannya (biaya lgi kan...) Murid saya juga juga meminta maaf karena usianya yg lanjut menyebabkan ia menjadi murid yang tak begitu pintar dan meminta kesabaran saya membimbingnya. Dan dibagian akhir tak lupa ia mengingatkan saya agar tetap menjaga kesehatan di musim hujan yang akan terus berlanjut beberapa saat kedepan.


Betapa saya merasa sangat dihargai....


Ada cerita lain tentang bayaran les...
Sebulan lalu pun saya menerima uang bayaran les dari salah satu murid yang tidak bisa mengikuti les selama sebulan. Ia serahkan uangnya dan meminta maaf karena kesibukannya maka bulan ini dia tidak bisa mengikuti les seperti biasanya. Tentu saja saya tolak, karena jelas dia tida perlu membayar karena tidak les. Namun murid saya tetap bersisihkeras, katanya "ketidkahadiran saya mengurangi pendapatan sensei, izinkan saya membayarnya....". Uang tersebut kini ada ditangan saya dan tentu saja saya masih berifkir untuk mengembalikannya dengan cara lain. Satu yang terfikirkan adalah saya ingin membuat acara BBQ dengan dihadiri teman-teman orang Indonesia agar semua murid saya bisa praktek berbicara walaupun dengan ilmu mereka yang masih terbatas....



*ah makin cinta murid- murid saya...^^

2012/06/22

angka


Mengajar angka....

Hari sabtu pagi adalah hari jadwal saya mengajar bahasa Indonesia kepada keempat orang Jepang.

Begitu pula sabtu ini....saya baru  selesai mengajar. Murid-murid saya yg sudah cukup lanjut usia rata rata umur mereka diatas 70 tahun. Harus banyak cara agar pembelajaran tidak `keras dan membosankan`. 
Hari ini saya mengajarkan angka, supaya lebih gampang diinget dan menarik saya memilih cara berbeda. Saya minta mereka menjadi penjual dan pembeli. Ada dialog bagaimana berbelanja. Saya ajarkan pula cara tawar-menawar layaknya ibu- ibu belanja di pasar pagi. Dengan begini selain mengenal angka, mereka sekaligus mau tidak mau harus mengingat kosakata baru.


Seminggu lalu saat saya menugaskan kepada mereka untuk membawa gambar sebagai ganti barang jualan mereka. Saat ditugaskan mereka tampak antusias, tapi saya tak menyangka 2 dari 3 siswa yang mengerjakan tugas membuatnya dengan menggambar sendiri. Padahal minggu lalu saya bilang gunting saja dari majalah atau koran agar tak merepotkan.

sebagai kenang-kenangan saya foto dan bagikan ke GoodThinkers disini ^^




toko ikan....
lihat gambarnya... murid saya menggambarnya sendiri.... lucu-lucu ya ekspresi ikan-ikanya... (salah satunya paus hahaha masa jualan ikan pausss.....eitsss emang sebagian kecil orang jepang di prefektur tempat saya tinggal ini masih mengkonsumsi ikan paus)











toko baju
dibuat oleh murid saya paling muda...seorang wanita dengan usia kurang lebih 35-40 tahun... Dia sering ke Bali ... jadi bahasa indonesianya  sedikit lebih bagus dari murid yang lain.. Gambar- gambar inipun dia buat sendiri.







toko buah
beliau memang hanya mengcopinya dari buku... tapi pewarnaanya beliau kerjakan manual... ^^
Dibuat oleh murid saya usia 85 tahun. Beliau murid saya yang paling tua saya sangat menghormatinya. Alasannya sangat sederhana, karena usinya sudah lebih  lanjut beliaulah yang  paling sering lupa kosakata, beliau lah yang paling rajin...mengulang kembali di rumah lalu mengeceknya di kamus, mengerjakan PR bahkan membuat karangan sederhana yang nantinya dicek ulang oleh saya. 


Biar seru... proses jual beli menggunakan uang Indonesia aseli loh ^^









dan ini gantungan kunci atau strap Hp yg dibuat oleh murid saya dengan gambar pertama yg beliau bagikan kepada kami semua...tangannya memang trampil padahal bapak-bapak loh ^^

Ah saya pun makin cinta murid-murid saya ^^
semoga selalu semangat !!!